aku mungkin memang tidak bisa mencintaimu melebihi aku mencintai diriku
tapi aku selalu bersedia memperbaiki diriku
untuk membuktikan aku mencintaimu
aku percaya perasaan tak akan semakin hebat
jika kita tak pernah berbenah menjadi lebih kuat
maka aku ingin memperkuat diriku
agar tangguh mempertahankan perasaanku kepadamu
aku hanya tidak ingin mencintaimu berlebihan
lalu melemahkan diriku secara perlahan
palan pelan kita hilang ditelan waktu
sebab yang lemah tak akan sanggup memperjuangkan rindu
Friday, November 24, 2017
Boy Candra - Kumpulan Cerita Rindu
Kita hanyalah sepasang kekasih yang sedang menabung rindu. kita memiliki cara yang mujarab untuk menunda pertemuan dengan masih saling mengirimkan sebuah suara yang dibingkai menjadi karya.
Monday, November 20, 2017
Kau Adalah Orang Kucintai dengan Banyak Hal
Selamat malam kamu yang jauh di sana.
Harus kau tahu,
hatiku masih saja jatuh padamu.
Terima kasih telah bersedia bertahan sejauh ini
akan lebih jauh lagi jalan yang akan kita lalui.
Tetaplah saling menguatkan.
Selalu bersedia saling mengingatkan.
Apa pun yang kita lalui hari ini
adalah hal yang kita sebut berjuang nanti.
Kita akan melaluinya bersama-sama.
Tetap akan saling mendekap
meski tak semudah yang kita kira.
Percayalah,
aku masih saja ingin dan butuh kamu.
Akan selalu memilih utuh bersamamu.
Jaga semangatmu di sana.
Kujaga hatiku di sini.
Jarak ini tak akan melemahkan kita.
Semua yang kita hadapi hari ini adalah
bagian dari apa yang kita kenang nanti.
Aku tahu,
kadang kamu merasa sedih
saat rindu terasa begitu pedih.
Saat kita ingin saling berbagi melepas lelah,
tapi harus belajar menerima
kita tak bisa bertemu dengan mudah.
Kita hanya bisa membagi
keluh dan kesah melalui telepon.
Kita harus menunda rindu berkali-kali.
Tak jarang rasanya begitu sesak sekali.
Namun,
itulah risiko yang harus kita hadapi.
Menjalani cinta seperti ini tak mudah memang.
Hanya dua orang yang saling percaya
cinta yang bisa melakukannya.
Jika kamu meyakini apa yang aku yakini,
sabarkanlah hatimu.
Percayalah,
jarak yang memisahkan ini hanya sementara.
Sedangkan perasaanku padamu tak berbatas waktu.
Selalu lebih panjang dari rindu.
Aku adalah orang yang akan membuatmu mengerti.
Memperjuangkan bukan perkara berjuang
untuk orang yang kamu cintai saja.
Namun kau akan mengerti.
rasanya diperjuangkan juga.
Kita akan melalui semua ini bersama-sama. Itulah alasan,
mengapa kamu tak perlu meragukan aku.
Tetaplah teguhkan hatimu untuk mengutuhkan kita.
Hingga tiba saatnya tak ada satu orang pun
bisa mencoba melemahkan kita.
Akan kita buktikan kepada orang-orang
yang selalu meragukan apa yang kita perjuangan.
Bahwa semua yang kita jalani
bukanlah hal yang main-mainkan hati.
Bukan hal yang dicoba-coba.
Kita tahu apa tujuan dari semua ini. Kita paham tak mudah untuk sampai pada apa yang kita ingini. Namun selalu ada jalan untuk dua orang yang mau sama-sama memperjuangkan.
Selalu ada kemungkinan baik, untuk perasaan yang selalu kita jaga dengan baik. Aku tak ingin kau sedih terlalu lama sebab jarak yang memisahkan kita. Tetaplah bahagia meski kita harus lebih banyak menabung rindu yang terasa. Malam ini ragaku tak bisa berada di sampingmu.
Namun, setiap malam, sepanjang hari hatimu
selalu kujaga sepenuh tubuhku. Tak pernah kubiarkan pandanganku berpaling darimu.
Selalu kujaga satu hal;
kau satu orang yang akan selalu kucintai dengan banyak hal.
Harus kau tahu,
hatiku masih saja jatuh padamu.
Terima kasih telah bersedia bertahan sejauh ini
akan lebih jauh lagi jalan yang akan kita lalui.
Tetaplah saling menguatkan.
Selalu bersedia saling mengingatkan.
Apa pun yang kita lalui hari ini
adalah hal yang kita sebut berjuang nanti.
Kita akan melaluinya bersama-sama.
Tetap akan saling mendekap
meski tak semudah yang kita kira.
Percayalah,
aku masih saja ingin dan butuh kamu.
Akan selalu memilih utuh bersamamu.
Jaga semangatmu di sana.
Kujaga hatiku di sini.
Jarak ini tak akan melemahkan kita.
Semua yang kita hadapi hari ini adalah
bagian dari apa yang kita kenang nanti.
Aku tahu,
kadang kamu merasa sedih
saat rindu terasa begitu pedih.
Saat kita ingin saling berbagi melepas lelah,
tapi harus belajar menerima
kita tak bisa bertemu dengan mudah.
Kita hanya bisa membagi
keluh dan kesah melalui telepon.
Kita harus menunda rindu berkali-kali.
Tak jarang rasanya begitu sesak sekali.
Namun,
itulah risiko yang harus kita hadapi.
Menjalani cinta seperti ini tak mudah memang.
Hanya dua orang yang saling percaya
cinta yang bisa melakukannya.
Jika kamu meyakini apa yang aku yakini,
sabarkanlah hatimu.
Percayalah,
jarak yang memisahkan ini hanya sementara.
Sedangkan perasaanku padamu tak berbatas waktu.
Selalu lebih panjang dari rindu.
Aku adalah orang yang akan membuatmu mengerti.
Memperjuangkan bukan perkara berjuang
untuk orang yang kamu cintai saja.
Namun kau akan mengerti.
rasanya diperjuangkan juga.
Kita akan melalui semua ini bersama-sama. Itulah alasan,
mengapa kamu tak perlu meragukan aku.
Tetaplah teguhkan hatimu untuk mengutuhkan kita.
Hingga tiba saatnya tak ada satu orang pun
bisa mencoba melemahkan kita.
Akan kita buktikan kepada orang-orang
yang selalu meragukan apa yang kita perjuangan.
Bahwa semua yang kita jalani
bukanlah hal yang main-mainkan hati.
Bukan hal yang dicoba-coba.
Kita tahu apa tujuan dari semua ini. Kita paham tak mudah untuk sampai pada apa yang kita ingini. Namun selalu ada jalan untuk dua orang yang mau sama-sama memperjuangkan.
Selalu ada kemungkinan baik, untuk perasaan yang selalu kita jaga dengan baik. Aku tak ingin kau sedih terlalu lama sebab jarak yang memisahkan kita. Tetaplah bahagia meski kita harus lebih banyak menabung rindu yang terasa. Malam ini ragaku tak bisa berada di sampingmu.
Namun, setiap malam, sepanjang hari hatimu
selalu kujaga sepenuh tubuhku. Tak pernah kubiarkan pandanganku berpaling darimu.
Selalu kujaga satu hal;
kau satu orang yang akan selalu kucintai dengan banyak hal.
Aku Memiliki Hari Hari baik - Boy Chandra
Aku memiliki hari-hari baik, hari-hari yang mudah kulalui, meski ada juga hari-hari yang melelahkan. Hari-hari sedih dan merasa hidup tak berpihak padaku waktu itu. Tapi, semua tetap bisa dilalui dengan sepenuh hati. Menyelesaikan satu persatu perkara. Mengalahkan satu persatu tantangan. Tumbuh bersama tanpa perlu melarikan diri dari kenyataan. Seperti katamu, kenyataan harus dihadapi dan kita harus saling mencintai. Aku sepakat, kita memang harus selalu sepaket. Hingga ujung usia, semoga dijaga dalam bersama.
Sebab Yang Lemah Tak Sanggup Memperjuangkan Rindu - Boy Chandra
Aku mungkin memang tidak bisa mencintaimu melebihi aku mencintai diriku. Tapi aku selalu bersedia memperbaiki diriku untuk membuktikan aku mencintamu. Aku percaya, perasaan tak akan semakin hebat jika kita tidak pernah berbenah menjadi lebih kuat. Maka, aku ingin memperkuat diriku agar tangguh mempertahankan perasaan padamu. Aku hanya tidak ingin mencintaimu berlebihan lalu melemahkan diriku perlahan. Pelan-pelan kita hilang ditelan waktu. Sebab yang lemah tak akan sanggup memperjuangkan rindu.
Sebab Aku juga Jatuh Cinta - Suara Milea
Sebab aku, mencintaimu..
Aku lupa cara berpikir, karena di dalam kepalaku hanya wajahmu yang terukir
Aku lupa cara berjalan, karena di dalam langkahku tiada lagi kakimu yang membuatnya beriringan
Aku lupa caranya hidup, karena di dalam hariku hanya hadirmu satu-satunya yang aku hirup
Aku lupa cara berpikir, karena di dalam kepalaku hanya wajahmu yang terukir
Aku lupa cara berjalan, karena di dalam langkahku tiada lagi kakimu yang membuatnya beriringan
Aku lupa caranya hidup, karena di dalam hariku hanya hadirmu satu-satunya yang aku hirup
Wednesday, November 15, 2017
Cerita Cinta Sedih, Romantis - Galau
Bagaimana bisa kamu menjadi orang yang benar-benar ingin ku benci?
sementara dulu begitu dalam aku menjatuhkan hati.
Hatiku menolak pergi tetapi kenyataan terlalu menyakiti.
Kamu lelah dengan segala yang kita perjuangkan bersama
Kamu memintaku berlapang dada
memintaku melepaskan begitu saja!!
Apakah kamu tidak pernah merenungkan walau sejenak saja,betapa luka perih mengiris dada.
Kita tidak menjalani ini sehari dua hari,
Terlalu lama kebersamaan ini membuat aku tidak tahu lagi jalan kembali
Percakapan Romantis Sedih - Jangan Baper
aku tahu ini berat tapi ini bukan alasan untuk melepas apa yang telah kita ikat
aku tau rindu itu kadang terasa pilu tetapi bukan alasan menjadi kita sebagai masalalu
kelak pada senja senja yang tak lagi sepi kamu adalah seseorang yang kupeluk erat sepenuh hati
tidak ada lagi jarak yang menakut nakuti
bila saat itu tiba aku berharap waktu tetap saja melambat bersama kita
agar aku bisa menatap matamu berlama lama
agar aku bisa menikmati senja juga hujan
hujan yang pernah membuatku merasa rindu
semoga segala hal yang kita jalani kini seberat apapun usaha menjaga hati tidak hanya menjadi lelah yang tak berarti
Boy Candra - Setelah Hari Hari Sedih Berlalu
namun demi semua hal yang sudah kita sepakati akupun mengerti aku harus sabar dan menanti
aku hanya harus memperjuangkan apa yang aku miliki
kamu memiliki aku aku memiliki kamu
dan segala hal yang terjadi kini hanya bagian dari perjuangan yang akan kita nikmati nanti
aku belajar menyabarkan hati bahwa perasaan lelah ini tidak akan sia sia bahkan segala rindu yang terasa akan menemukan bahagia pada waktunya
meski tetap saja saat senja datang atau setelah hujan kembali pulang
kamu adalah seseorang yang datang menjadi alasan ku tidak mampu menahan perasaan
pada sesak didada kadang seringkali tidak terkendalikan
dan kadang air mata menjadi hujan hujan yang aku sembunyikan
aku hanya harus memperjuangkan apa yang aku miliki
kamu memiliki aku aku memiliki kamu
dan segala hal yang terjadi kini hanya bagian dari perjuangan yang akan kita nikmati nanti
aku belajar menyabarkan hati bahwa perasaan lelah ini tidak akan sia sia bahkan segala rindu yang terasa akan menemukan bahagia pada waktunya
meski tetap saja saat senja datang atau setelah hujan kembali pulang
kamu adalah seseorang yang datang menjadi alasan ku tidak mampu menahan perasaan
pada sesak didada kadang seringkali tidak terkendalikan
dan kadang air mata menjadi hujan hujan yang aku sembunyikan
Tersadis Untuk Pejuang LDR - Boy Candra
satu satu hal yang bisa memperlambat waktu adalah rindu
jarak telah membuat kita semakin jarang bertemu
jarak telah menghadirkan ruang ruang sepi didada kita
kamu dan aku bahkan seringkali merasa sendiri saat berada di keramaian pesta
sesekali aku mendatangi tempat tempat yang sering kita kunjungi
yaa hanya untuk mempercepat waktu
hanya untuk memastikan kita akan segera bertemu
hujan juga datang mebawa pulang kehangatanmu dikepalaku
sementara tubuhku harus tabah menikmati dinginnya waktu
Tuesday, November 14, 2017
Sedang Tidak Ingin Kamu Jatuh Cinta - Boy Chandra
“Sebab cinta, tak ada yang benar-benar bisa bertahan sendiri.
Untuk sesuatu yang seharusnya diperjuangkan berdua.”
“Sebab aku tahu cinta terbaik akan selalu pulang.
Jika kau tak kunjung datang,
barangkali kau memang ditakdirkan sebatas kisah yang hanya layak tersimpan sebagai kenangan”
“Sebab tugas orang yang menyatakan perasaan hanyalah menyatakan perasaan. Hanya memberitahu, bahwa ia punya perasaan. Bukan memastikan perasaan itu terbalas. Perihal berbalas atau tidak, itu urusan lain.”
“Barangkali Tuhan sedang tidak ingin kamu jatuh cinta. Agar kamu bisa mencintai dirimu lebih lama.”
― Boy Candra, Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang
Monday, November 13, 2017
Boy Chandra - Laut Itu Begitu Dalam || Jatuh dan Cinta
Sudahlah. Kau memang tak perlu berdebat dengan orang-orang keras kepala tapi tidak punya isi kepala. Mereka tidak akan bisa diajak berpikir, tidak mau mikir, tidak sanggup mikir, mungkin juga tidak punya pikiran.
Kau hanya akan meghabiskan energimu, sementara itu tidak sampai pada tahap kemampuan mencerna informasi di kepala mereka. Kau hanya akan membuang habis tenagamu. Toh, orang-orang seperti itu memang tidak bisa ditunjuk-ajari.
Benar, memang benar tugasmu menyampaikan. Tapi, saat sudah kau sampaikan, dan mereka masih tidak paham juga. Malah bertahan dengan pembelaan-pembelaan yang lebih bodoh lagi, tugasmu selanjutnya hanya tersenyum. Lalu berdoa, biarkan sajalah.
Tetaplah pada perjuanganmu. Teruslah melangkah maju. Nanti juga akan kelihatan. Siapa yang berkembang karena mau mendengar. Siapa yang tak pernah jadi apa-apa, karena keras kepala dengan ketidaktahuannya.
–boycandra
Kita Adalah Cerita Yang Telah Usai - Boy Chandra || Catatan Pendek
dipersembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang-orang yang mencintai, tapi dikhianati. Juga yang mengkhianati, lalu menyadari semua bukanlah hal yang baik untuk hati. Kepada orang-orang yang diam-diam jatuh cinta, suka pada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling dari orang yang sama, dan hal-hal yang lebih pahit dari itu. Mari mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang. Sebab, setelah tualang panjang ke masa lalu, kamu harus menjadi lebih baik, dan mulailah menata rindu yang baru.
Boy Candra - Mungkin Bukan Dia Yang Jahat || Cerita Sedih
Mungkin saja dia pergi bukan karena dia yang jahat. Bukan karena dia
yang ingin sengaja menyakitimu. Tetapi mungkin karena dia sudah lelah
bersabar menghadapi egoisnya sikapmu. Lelah dengan keinginan kamu yang
selalu harus dituruti. Dia benar-benar merasa hubungan itu menjadi
milikmu saja, bukan milik berdua lagi. Segala yang dijalani bersama,
tiba-tiba menjadi menjadi kendalimu sepenuhnya. Tidak ada lagi tukar
suara. Tidak ada lagi saling menerima yang berbeda.
.
Mungkin
saja dia pergi bukan karena dia tidak tangguh. Bukan karena dia tidak
bisa diandalkan. Tetapi mungkin karena sikapmu yang suka berpikir
dangkal. Setiap hal kecil selalu saja kamu masalahkan. Hal-hal sepele
selalu saja kamu besar-besarkan. Hingga akhirnya membuat perasaan
teramat lelah kemudian. Dia mencoba sabar berkali-kali menghadapi kamu.
Namun semakin diberi hati, kamu mulai menusuk jantungnya, menelan
kepalanya, memusnahkan rasa nyamannya.
.
Mungkin, dia pergi
bukan karena cintanya sudah habis. Tetapi mungkin karena kamu menabung
duri di dadanya dan terus membuat perasaannya teriris. Dia mencoba
berkali-kali memperbaiki hal yang selalu ini kamu rusak. Semakin kuat
dia memulai lagi, semakin jahat saja kamu menyakitinya.
boy chandra, catatan pendek, cerita romantis, boy chandra quote, cerpen terbaru,kumpulan cerita cinta romantis,cerita cinta terbaru, cerita romantis sedih,cerpen sedih cinta,cerpen romantis cinta ,kisah cinta paling mengharukan,cerita cinta nabi,cerpen cinta romantis ,kumpulan cerita novel romantis, cerita cinta sedih dan romantis, kumpulan cerita romantis
Friday, November 3, 2017
Sepotong Senja Untuk Pacarku
Sepotong Senja Untuk Pacarku
Alina tercinta, Bersama surat ini kukirimkan padamu
sepotong senja–dengan angin, debur ombak,
matahari terbenam, dan cahaya keemasan.
Apakah kamu menerimanya dalam keadaan lengkap?
Seperti setiap senja di setiap pantai,
tentu ada juga burung-burung, pasir yang basah,
siluet batu karang,
dan barangkali juga perahu lewat di jauhan.
Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Alina,
dan kata-kata, ternyata, tidak mengubah apa-apa.
Aku tidak akan menambah kata-kata
yang sudah tak terhitung jumlahnya
dalam sejarah kebudayaan manusia Alina.
Untuk apa?
Kata-kata tidak ada gunanya dan selalu sia-sia.
Lagi pula siapakah yang masih sudi mendengarnya?
Di dunia ini semua orang sibuk berkata-kata tanpa peduli
pakah ada orang lain yang mendengarnya.
Bahkan mereka juga tidak peduli dengan kata-katanya sendiri.
Sebuah dunia yang sudah kelebihan kata-kata tanpa makna.
Kata-kata sudah luber dan tidak dibutuhkan lagi.
Setiap kata bisa diganti artinya.
Setiap arti bisa diubah maknanya.
Itulah dunia kita Alina.
Kukirimkan sepotong senja untukmu Alina,
bukan kata-kata cinta.
Kukirimkan padamu sepotong senja yang lembut
dengan langit kemerah-merahan yang nyata
dan betul-betul ada dalam keadaan yang sama seperti
ketika aku mengambilnya saat matahari
hampir tenggelam ke balik cakrawala.
Alina yang manis, Alina yang sendu,
Akan kuceritakan padamu bagaimana
aku mendapatkan senja itu untukmu.
Sore itu aku duduk seorang diri di tepi pantai,
memandang dunia yang terdiri dari waktu.
Memandang bagaimana ruang dan waktu bersekutu,
menjelmakan alam itu untuk mataku.
Di tepi pantai, di tepi bumi,
semesta adalah sapuan warna keemasan
dan lautan adalah cairan logam
meski buih pada debur ombak yang menghempas
itu tetap saja putih seperti kapas
dan langit tetap saja ungu
dan angin tetap saja lembab dan basah,
dan pasir tetap saja hangat
ketika kuusapkan kakiku ke dalamnya.
Kemudian tiba-tiba senja dan cahaya gemetar.
Keindahan berkutat melawan waktu
dan aku tiba-tiba teringat padamu.
“barangkali senja ini bagus untukmu,” pikirku.
Maka kupotong senja itu sebelum terlambat,
kukerat pada empat sisi lantas kumasukkan ke dalam saku.
Dengan begitu keindahan itu bisa abadi
dan aku bisa memberikannya padamu.
Setelah itu aku berjalan pulang dengan perasaan senang.
Aku tahu kamu akan menyukainya
karena kamu tahu itulah senja
yang selalu kamu bayangkan untuk kita.
Aku tahu kamu selalu membayangkan
hari libur yang panjang,
perjalanan yang jauh,
dan barangkali sepasang kursi malas
pada sepotong senja di sebuah pantai
di mana kita akan bercakap-cakap
sembari memandang langit
sambil berangan-angan
sambil bertanya-tanya
apakah semua ini memang benar-benar telah terjadi?
Kini senja itu bisa kamu bawa ke mana-mana.
Ketika aku meninggalkan pantai itu,
kulihat orang-orang datang berbondong-bondong,
ternyata mereka menjadi gempar karena senja telah hilang.
Kulihat cakrawala itu berlubang sebesar kartu pos.
Alina sayang,
Semua itu telah terjadi
dan kejadiannya akan tetap seperti itu.
Aku telah sampai ke mobil
ketika di antara kerumunan itu
kulihat seseorang menunjuk-nunjuk ke arahku.
“Dia yang mengambil senja itu!
Saya lihat dia mengambil senja itu!”
Kulihat orang-orang itu melangkah ke arahku.
Melihat gelagat itu aku segera masuk mobil dan tancap gas.
“Catat nomernya! Catat nomernya!”
Aku melejit ke jalan raya.
Kukebut mobilku tanpa perasaan panik.
Aku sudah berniat memberikan senja itu untukmu
dan hanya untukmu saja Alina.
Tak seorang pun boleh mengambilnya dariku.
Cahaya senja yang keemasan itu berbinar-binar di dalam saku.
Aku merasa cemas karena meskipun kaca mobilku gelap
tapi cahaya senja tentu cukup terang dilihat dari luar.
Dan ternyata cahaya senja itu memang menembus
segenap cahaya dalam mobilku,
sehingga mobilku itu meluncur
dengan nyala cemerlang ke aspal maupun ke angkasa.
Dari radio yang kusetel aku tahu,
berita tentang hilangnya senja telah tersebar ke mana-mana.
Dari televisi dalam mobil bahkan kulihat potretku sudah terpampang.
Aduh.
Baru hilang satu senja saja sudah paniknya seperti itu.
Apa tidak bisa menunggu sampai besok?
Bagaimana kalau setiap orang mengambil senja untuk pacarnya masing-masing?
Barangkali memang sudah waktunya dibuat senja tiruan
yang bisa dijual di toko-toko,
dikemas dalam kantong plastik dan dijual di kaki lima.
Sudah waktunya senja diproduksi besar-besaran
supaya bisa dijual anak-anak pedagang asongan di perempatan jalan.
“Senja! Senja! Cuma seribu tiga!”
Di jalan tol mobilku melaju masuk kota.
Aku harus hati-hati karena semua orang mencariku.
Sirene mobil polisi meraung-raung di mana-mana.
Cahaya kota yang tetap gemilang tanpa senja
membuat cahaya keemasan dari dalam mobilku tidak terlalu kentara.
Lagi pula di kota, tidak semua orang peduli apakah senja hilang atau tidak.
Di kota kehidupan berjalan tanpa waktu,
tidak peduli pagi siang sore atau malam.
Jadi tidak pernah penting senja itu ada atau hilang.
Senja cuma penting untuk turis yang suka memotret matahari terbenam.
Boleh jadi hanya demi alasan itulah
senja yang kubawa ini dicari-cari polisi.
Sirene polisi mendekat dari belakang.
Dengan pengeras suara polisi itu memberi peringatan.
“Pengemudi mobil Porsche abu-abu metalik
nomor SG 19658 A, harap berhenti.
Ini Polisi.
Anda ditahan karena dituduh telah membawa senja.
Meskipun tak ada aturan yang melarangnya,
tapi berdasarkan…”
Aku tidak sudi mendengarnya lebih lama lagi.
Jadi kubilas dia sampai terpental keluar pagar tepi jalan.
Kutancap gas dan menyelip-nyelip dengan lincah di jalanan.
Dalam waktu singkat kota sudah penuh raungan sirene polisi.
Terjadi kejar-kejaran yang seru.
Tapi aku lebih tahu seluk-beluk kota,
jalanan dengan cahaya yang bernmain warna,
gang-gang gelap yang tak pernah tercatat dalam buku alamat,
lorong-lorong rahasia yang hanya
diperuntukkan bagi orang-orang di bawah tanah.
Satu mobil terlempar di jalan layang,
satu mobil lain tersesat di sebuah kampung,
dan satu mobil lagi terguling-guling menabrak truk
dan meledak lantas terbakar.
Masih ada dua polisi bersepeda motor mengejarku.
Ini soal kecil. Mereka tak pernah bisa mendahuluiku,
dan setelah kejar-kejaran beberapa lama,
mereka kehabisan bensin dan pengendaranya cuma bisa memaki-maki.
Kulihat senja dalam saku bajuku.
Masih utuh. Angin berdesir. Langit semburat ungu.
Debur ombak menghempas ke pantai.
Hanya padamulah senja ini kuserahkan Alina.
Tapi Alina,
polisi ternyata tidak sekonyol yang kusangka.
Di segenap sudut kotak mereka telah siap siaga.
Bahkan aku tak bisa membeli makanan untuk mengisi perutku.
Bahkan di langit tanpa senja,
helikopter mereka menyorotkan lampu di setiap celah gedung bertingkat.
Aku tersudut dan akhirnya nyaris tertangkap.
Kalau saja tidak ada gorong-gorong yang terbuka.
Mobilku sudah kutinggal ketika memasuki daerah kumuh itu.
Aku berlari di antara gudang, rumah tua,tiang serta temali.
Terjatuh di atas sampah,
merayapi tangga-tangga reyot,
sampai seorang gelandangan menuntunku ke suatu tempat
yang tak akan pernah kulupakan dalam hidupku.
“Masuklah,” katanya tenang,
“disitu kamu aman.
Ia menunjuk gorong-gorong yang terbuka itu.
Ada tikus keluar dari sana. Banya bacin dan pesing.
Kutengok ke bawah.
Kulihat kelelawar bergantungan.
Aku ragu-ragu.
Namun deru helikopter dengan lampu sorotnya
yang mencari-cari itu melenyapkan keraguanku.
“Masuklah, kamu tidak punya pilihan lain.”
Dan gelandangan itu mendorongku. Aku terjerembab jatuh.
Bau busuknya bukan main.
Gorong-gorong itu segera tertutup
dan kudengar gelandangan itu merebahkan diri di atasnya.
Lampu sorot helikopter menembus celah gorong-gorong
tapi tak cukup untuk melihatku.
Kurabah senja dalam kantongku,
cahayanya yang merah keemas-emasan
membuat aku bisa melihat dalam kegelapan.
Aku melangkah dalam gorong-gorong
yang rupanya cukup tinggi juga.
Kusibukkan kelelawar bergantungan
yang entah mati entah hidup itu.
Kulihat cahaya putih di ujung gorong-gorong.
Air busuk mengalir setinggi lutut,
namun makin ke dalam makin surut.
Di tempat yang kering
kulihat anak-anak gelandangan
duduk-duduk maupun tidur-tiduran,
mereka berserakan memeluk rebana
dengan mata yang tidak memancarkan kebahagian.
Aku berjalan terus melangkahi mereka
dan coba bertahan.
Betapa pun ini lebih baik daripada harus menyerahkan senja Alina.
Di ujung gorong-gorong,
di temapt cahaya putih itu,
ada tangga menurun ke bawah.
Kuikuti tangga itu.
Cahaya semakin terang dan semakin benderang.
Astaga.
Kamu boleh tidak percaya Alina,
tapi kamu akan terus membacanya.
Tangga itu menuju ke mulut sebuah gua,
dan tahukah kamu ketika aku keluar dari gua itu aku ada di mana?
Di tempat persisi sama
dengan tempat di mana aku mengambil senja itu untukmu Alina.
Sebuah pantai dengan senja yang bagus:
ombak,angin,dan kepak burung?
tak lupa cahaya keemasan
dan bias ungu pada mega-mega
yang berarak bagaikan aliran mimpi.
Cuma saja tidak ada lubang sebesar kartu pos.
Jadi,
meskipun persis sama,
tapi bukan tempat yang sama.
Aku berjalan ke tepi pantai.
Tenggelam dalam guyuran alam yang perawan.
Nyiur tentu saja, matahari,
dan dasat lautan yang bening
dengan lidah ombak yang berdesis-desis.
Tak ada cottage , tak ada barbeque, tak ada marina.
“semua itu memang tidak perlu.
Senja yang bergetar melawan takdir
membiaskan cahaya keemasan ke tepi semesta.
Aku sering malu sendiri melihat semua itu.
Alina, apakah semua itu mungkin diterjemahkan dalam bahasa?”
Sambil duduk di tepi pantai aku berpikir-pikir,
untuk apakah semua ini kalau tidak ada yang menyaksikannya?
Setelah berjalan ke sana ke mari
aku tahu kalau dunia dalam gorong-gorong ini kosong melompong.
Tak ada manusia, tak ada tikus, apalagi dinosaurus.
Hanya burung yang terkepak,
tapi ia sepertinya bukan burung yang bertelur dan membuat sarang.
Ia hanya burung yang dihadirkan sebagai ilustrasi senja.
Ia hanya burung berkepak dan berkepak terus disana.
Aku tak habis pikir Alina,
alam seperti ini dibuat untu apa?
Untuk apa senja yang bisa membuat seseorang ingin jatuh cinta itu
jika tak ada seekor dinosaurus pun menikmatinya?
Sementara di atas sana orang-orang ribut kehilangan senja….
Jadi,
begitulah Alina,
kuambil juga senja itu.
Kukerat dengan pisau Swiss yang selalu kubawa,
pada empat sisinya,
sehingga pada cakrawala itu terbentuk lubang sebesar kartu pos.
Dengan dua senja di saku kiri dan kanan aku melangkah pulang.
Bumi berhenti beredar di belakangku,
menjadi kegelapan yang basah dan bacin.
Aku mendaki tangga kembali menuju gorong-gorong bumiku yang terkasih.
Sampai di atas,
setelah melewati kalelawar bergantungan,
anak-anak gelandangan berkaparan,
dan air setinggi lutut,
kulihat polisi-polisi helikopter sudah pergi.
Gelandangan yang menolongku sedang tiduran di bawah tiang listrik
sambil meniup saksofon.
Aku berjalan mencari mobilku.
Masih terparkir dengan baik di supermarket.
Nampaknya bahkan baru saja dicuci.
Sambil mengunyah pizza segera kukebut mobilku menuju pantai.
Dengan dua senja di saku kiri dan kanan,
lengkap dengan matahari,laut,pantai,
dan cahaya keemasannya masing-masing,
mobilku bagai memancarkan cahaya Ilhai.
Sepanjang jalan layang, sepanjang jalan tol,
kutancap gas dengan kecepatan penuh…
Alina kekasihku,
pacarku,
wanitaku.
Kamu pasti sudah tahu apa yang terjadi kemudian.
Kupasang senja yang dari gorong-gorong
pada lubang sebesar kartu pos itu dan ternyata pas.
Lantas kukirimkan senja yang asli ini untukmu,
lewat pos.
Aku ingin mendapatkan apa yang kulihat pertama kali:
senja dalam arti yang sebenarnya?
bukan semacam senja yang ada di gorong-gorong itu.
Kini gorong-gorong itu betul-betul menjadi gelap Alina.
Pada masa yang akan datang
orang-orang tua akan bercerita pada cucunya
tentang kenapa gorong-gorong menjadi gelap.
Meraka akan berkisah bahwa sebenarnya
ada alam lain di bawah gorong-gorong
dengan matahari dan rembulannya sendiri,
namun semua itu tida lagi
karena seorang telah mengambil senja
untuk menggantikan senja lain di atas bumi.
Orang-orang tua itu juga akan bercerita
bahwa senja yang asli telah dipotong
dan diberikan oleh seseorang kepada pacarnya.
Alina yang manis,
paling manis,
dan akan selalu manis,
Terimalah sepotong senja itu, hanya untukmu, dari seseorang yang ingin membahagiakanmu.
Awas
hati-hati dengan lautan
dan matahari itu,
salah-salah cahayanya membakar langit
dan kalau tumpah airnya bisa membanjiri permukaan bumi.
Dengan ini kukirimkan pula
kerinduanku padamu,
dengan cium,
peluk,
dan bisikan terhangat,
dari sebuah tempat yang paling sunyi di dunia.
Wednesday, November 1, 2017
Untuk Sahabat-Sahabat Ku || Kenangan Untuk Kalian
Sahabat sejati bukan yang menggumbar keburukan kita kepada orang lain, sementara di depan kita dia bersikap manis bukan main. Namun, dia yang berani berkata jujur pada kita perihal kelemahan yang kita punya. Ingin membuat kita memperbaiki diri dari hal-hal jelek yang ada di masa lalu kita. Kepada orang lain, kita akan selalu dikatakan sebagai teman terbaiknya.
Sahabat Terbaik Stopmotion || video ulangtahun
kalo ada yang berminat mau kado ulang tahun atau anniversary bisa cek di IG labelbiru sehari jadi kog..
pengiriman video bisa lewat WA atau email pemesan..
fast respot jasa stopmotion melalui WA 085702396950
ini hanya sarana untuk pengiklanan saja
kado stopmotion, stopmotion song, stopmotion cover, bikin stopmotion, jasa stopmotion, kado ulang tahun, kado anniversary, anniversary stopmotion, stopmotion ulangtahun, ulangtahun stopmotion, labelbiru, jasa video
quotes boy candra catatan pendek untuk cinta yang panjang, quotes boy candra origami hati,
quotes boy candra tentang sahabat, quotes boy candra sebuah usaha melupakan,
quotes boy candra tumblr, kata kata boy candra terbaru, quote catatan pendek untuk cinta yang panjang, boy candra senja hujan dan cerita yang telah usai
Subscribe to:
Posts (Atom)