Tuesday, July 31, 2018

Kalau Kamu Ada Yang Lain Aku Rela Mengalah - Cerita Baper

Dear Mantan - Semua Telah Berahir Menjadi Serpihan Kenangan

Untuk Yang Jauh Disana - Selamat Tinggal Masalalu

Kepergianmu Adalah Keselahan Terbesarmu - Cerita Galau

Untuk Para Laki Laki - Karena Wanita Bukan Selalu Ingin Diperlakukan Rom...

Aku Hanya Berharap Bahagia Seperti Mereka Dengan Pasangannya

Aku Suka Kamu Tanpa Adanya Orang Ketiga || Status Baper

Aku Gak Suka Kamu Chat Dengan Yang Lain || Cerita Galau

Salam Rindu Buatmu Yang Jauh Disana || ahh jadi kangen

Mungkin Waktu Untukmu Sudah Habis - Baper Story

Thursday, July 26, 2018

Aku Hanya Bisa Mengamini Doamu dan Berharap Yang Sama - Saat Ulangtahun ...





Di balik rencana.



Malam ini hujan turun dengan angkuhnya. Sedari pukul lima sore. Padahal kita sudah membuat janji untuk menikmati malam Minggu berdua. Bahkan untuk menentukan kemana kita malam ini, kau dan aku sempat berdebat. Kau ingin ke toko buku.  Sedangkan aku ingin mengajakmu datang ke acara malam puisi (aku sebenarnya telah menyiapkan puisi untuk kubacakan di depan semua orang –untuk kamu). Namun akhirnya, kita sepakat: setelah ke toko buku, barulah kita datang ke acara malam puisi. Katamu, ke toko bukunya hanya sebentar, kau hanya ingin membeli buku baru penulis idolamu.



Kau tahu? Jauh sebelum malam ini, dua minggu yang lalu. Aku sudah menyiapkan semuanya untukmu. Juga, sebenarnya acara malam puisi ini adalah salah satu hal yang aku tunggu. Dan semuanya seperti kebetulan, malam ini kau ulang tahun. Dan aku pikir, sebuah puisi untuk menikmati malam berdua denganmu adalah cara berdoa paling rindu.



Pukul tujuh empat puluh lima malam. Hujan belum juga reda. Malah semakin lebat. Seperti enggan menyediakan waktu untuk merasakan hangatnya malam Minggu. Kita terus berkabar. Berharap hujan segera berhenti. Agar kita bisa keluar rumah, dan bertemu di toko buku, lalu berangkat berdua ke acara malam puisi.



Satu jam kemudian, kau melunak. Katamu, kita tidak usah ke toko buku. Kita segera ke malam puisi saja. Lalu berharap hujan segera reda. Kau terdengar sedikit mengeluh, kau tidak suka hujan saat ingin berpergian seperti ini. Aku hanya bisa mengamini doamu, berharap yang sama. Agar setelah hujan reda kita bisa segera bertemu.



Dua jam kemudian hujan tidak juga berhenti. Semua rencana yang telah kita susun sedemikian rupa batal begitu saja. Padahal kita sempat berdebat menentukan kemana kita akan pergi. Sekarang tidak ada toko buku dan malam puisi. Tidak juga ada pelukan saat malam ulang tahunmu. Namun kita tetap bisa bersama. Berdua di balik ponsel, di rumah masing-masing. Berharap yang sama. Meski kita tidak berada pada ruang yang sama, kita selalu bisa menikmati cinta. Walau tidak sesuai rencana.



Memang benar, terkadang apa yang kita rencanakan sebaik mungkinpun belum tentu bisa terlaksana dengan baik. Namun di balik semua yang gagal ada hal manis yang tertinggal. Kita selalu kemana-mana berdua, menikmati apa saja berdua. Bahkan setiap ulang tahun kita selalu merayakannya berdua. Namun malam ini Tuhan berkehendak lain, Tuhan hanya ingin kita menikmati cara yang lain. Menikmati hujan dan belajar memanjatkan doa berdua tanpa perlu kemana-mana.



Boy Candra | 25/10/2014

Wednesday, July 25, 2018

Aku Senang Berbagi Sore Denganmu - Cerita Bersamaa Mantan

Kenapa Kau Masih Saja Menunggu Saat Diabaikan - Boy Chandra





Untuk perempuan di Sabtu sore kemarin.





Kesini. Dekatkanlah telingamu! Aku ingin bercerita beberapa hal kepadamu, tentang dirimu, dan kenapa aku masih saja bertahan untuk memperjuangkan kamu. Untuk bisa menjadi pantas mendampingimu.



Kau tau? Bagiku kau adalah perempuan yang meneduhkan. Kau adalah perempuan yang membuatku merasa utuh, meski kadang tak jarang hujan pun meruntuh di dadaku. Saat cinta yang ku jaga ternyata tak kau rasa. saat rindu yang ku punya hanya terpendam dan menua.



Tapi tak apa. karena memang bagiku kau adalah perempuan yang meneduhkan. walaupun akhir-akhir ini jarang kita bertemu. Kau sibuk dengan duniamu dan aku sibuk dengan rinduku. Kau berjalan dengan segala senyummu, aku berjuang untuk membuatmu  kelak percaya. Aku adalah lelaki yang pantas bersamamu.



Di dadaku masih selalu mengalir rindu; menujumu dan tak pernah merasa jemu. Karena sebagai manapun kamu; sekali lagi, bagiku kau perempuan yang meneduhkan.



Mungkin kau bertanya; kenapa kau masih saja menunggu, saat diabaikan?



Bagiku mencintaimu tak pernah melelahkan. Karena aku percaya saat mencintai, kita hanya perlu memberi hati, tanpa perlu berharap lebih dari apa yang kita beri. Aku memberikan hatiku padamu, dan aku tau, kau belum tentu membalas hati padaku. Namun tak mengapa, karena begitulah mencintai sesungguhnya.



Kau tau?

Kau adalah perempuan yang menjadi alasan kenapa aku tidak mencintai perempuan lain.


Monday, July 23, 2018

Album Rindu Tanpa Ampun - Obat Galau





menulis chat untukmu membuatku harus berpikir lebih, mencari kalimat yang kupikir tepat. padahal kalau dipikir lagi sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan. namun, ya mau bagaimana lagi. proses jatuh hati memang agak sulit dimengerti. orang yang tadinya cerewet bisa saja tiba tiba menjadi pendiam. orang yang tadinyaa suka chat panjang panjang bisa kehilangan kalimat yang ingin dituliskan.

apa semua orang merasakan hal seperti ini?

atau hanya akuyang terlalu membawa hati? yang pasti bagaimanapun deg degan chatting denganmu tetap saja ini adalah hal yang menyenangkan.


Obrolan dan hal sederhana denganmu



Obrolan dan hal sederhana denganmu.



Hari ini tidak begitu buruk. Meski aku ketiduran hampir sepanjang hari. Dan hari berjalan kaki beberapa kilo meter. Karena supir angkutan umum di kota ini pada demo mogok kerja. Aku harus pergi ke sebuah toko, membeli sesuatu yang aku butuhkan. Alhasil aku memilih menikmati apa saja yang bisa aku lakukan. Selama ini aku selalu berusaha untuk tidak mengeluh. Dan hari ini aku juga tidak akan mengeluh. Karena saat tertimpa hal yang kurang menyenangkan, jika dibuat mengeluh, hanya akan menambah beban batin. Karena itu, aku berusaha menikmatinya saja.



Entah angin apa yang membawamu. Kau datang beberapa saat ketika aku hendak berangkat. Dan, aku juga tidak mengerti. Mengapa akhirnya kau memilih ikut berjalan kaki. Padahal, aku tahu betul. Begitu banyak perempuan yang tidak akan bersedia berjalan kaki –jarak yang cukup jauh- di kota ini. Apalagi perempuan zaman sekarang. Setidaknya, itulah yang sering terjadi selama ini. Aku melihat pacar teman-temanku. Yang mengeluh dan harus membuat kekasihnya mengalah.



Sepanjang jalan kita membahas banyak hal. Obrolan-obrolan ringan. Tentang lelaki dan perempuan. Tentang anak lelaki dan anak perempuan. Tentang bagaimana mencintai seseorang saat kita sudah tumbuh dewasa. Sampai kita pada pembahasan, kalau mencintai seseorang, kau juga harus belajar meluluhkan hati orang tuanya. Ah, itu bagian terserius yang kita bicarakan hari ini. Di tengah panas matahari yang jatuh di kota ini. 



Hingga akhirnya, kita berhenti di pinggir muara. Dekat jembatan di sebuah mal besar kota ini. Sungguh, ini bukan perjalanan sepasang kekasih yang biasa kau baca di novel romantis. Bukan juga kencan sepasang kekasih yang menghabiskan kopi puluhan ribu di kafe. Kita hanya duduk di pinggir muara. Melepas letih. Menatap nelayan yang tak sempat ikut demo. Melihat orang-orang memancing. Berbicara banyak hal. Sambil terus menunggu senja. Sesekali kau tersenyum dan bersorak. Matamu melihat burung-burung yang terbang menangkap ikan. Hari ini kota kita tidak seperti biasa. Tidak ada angkutan kota yang mau memuat penumpang. Namun kita masih bisa merasakan bahagia. Meski harus berjalan kaki. Meski hanya menatap kapal-kapal nelayan tanpa ada pelangi.





Boy Candra | 20/11/2014


Thursday, July 19, 2018

Meyakinkan Semuanya Masih Baik Baik Saja || Hujan dan Kamu Adalah Rindu ...





hujan dan kamu adalah rindu.

Hujan di kota ini terasa semakin dingin

saat kau dan aku terlalu jauh untuk melepaskan ingin.

Memeluk, mendekap, meyakinkan semuanya masih baik-baik saja.

Ini hanya hujan bukan duka.

Biarlah rindu-rindu yang jatuh di dada kita merasakan betapa kita bahagia.

Meski peluk tak selalu bisa kita dekap kapan saja.

Namun, kau dan aku akan tetap merasa sama dalam hal menjaga setia.

Hujan adalah puisi Tuhan

yang dijatuhkan di antara usaha kita untuk tetap bertahan.

Dalam rintik rintik yang membasahi jarak,

dalam rintih rintih yang melepaskan sesak.

Di dadaku, kau adalah rindu tanpa ampun.

Yang kujaga dalam hujan-hujan di bawah mata.

Ku peluk erat bersama ingatan dan doa-doa.

Tak lain hanya untuk menyakinkan kita tetap ada.

Kala hujan begini, aku selalu membayangkan ada kamu di sini.

Menemaniku menikmati hujan yang melarutkan sepi.

Lalu kau tersenyum, seolah mengatakan; hujan dan kamu adalah rindu.

Kita akan menikmatinya dalam senja senja beranjak pulang.

Dalam rasa sayang yang tak akan pernah hilang.

Bahkan saat hujan telah berhenti.

Meski Hanya Melalui Chatting Namun Sungguh, Aku Hahagia - Boy Chandra quote









kalau diibaratkan warna, ini mungkin warna merah jambu muda.

lembut, lucu, dan bikin bahagia.

begitulah perasaan saat menikmati obrolan denganmu.

meski hanya melalui chatting, namun sungguh, aku bahagia.

aku menikmati pembicaraan yang sejujurnya terkesan kaku.

bagaimana tidak?

aku harus menenangkan diri untuk membalas chatmu.

sumpah. ini bikin deg degan.

kalau kau pernah menanti momen pengumuman juara disebuah lomba. barangkali ini lebih deg degan dari pada itu.

aku bahakan menulis beberapa pesan, lalu menghapusnya, berulang ulang sebelum akhirnya kukirimkan kepadamu.



momen chatting denganmu sudah lama kunantikan.

berkali kali aku online di media sosial.

selau saja aku melihat akun media sosialmu.

namu,ternyara untuk sekedar mengirimimu salam atau halo saja aku tidak berani. ahh, apa setiap hal yang diikutsertakan hati memang begini?

aku bahakan lebih gerogi daripada saat bertemu denganmu,

bingung harus mulai dari mana. padahal kalau chat dengan teman lainnya, aku malah biasa saja, santai sekali malahan.

apakah jatuh hati selalu membuat orang orang seperti ini? takut melakukan kesalahan.



menulis chat untukmu membuatku harus berpikir lebih, mencari kalimat yang kupikir tepat. padahal kalau dipikir lagi sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan. namun, ya mau bagaimana lagi. proses jatuh hati memang agak sulit dimengerti. orang yang tadinya cerewet bisa saja tiba tiba menjadi pendiam. orang yang tadinyaa suka chat panjang panjang bisa kehilangan kalimat yang ingin dituliskan.

apa semua orang merasakan hal seperti ini?

atau hanya akuyang terlalu membawa hati? yang pasti bagaimanapun deg degan chatting denganmu tetap saja ini adalah hal yang menyenangkan.



namu, selalu ada hal yang kadang bikin nyesek. saat aku sudah mulai nyaman menuliskan kalimat demi kalimat. mulai mengalirkan kata kata kepadamu. tidak begitu deg degan lagi, meski tetap saja aku takut melakukan kesalahan. kau malah teringat dengan pekerjaanmu. dan, satu hal yang aku paham betul, sebagaimana apapun aku menikmati momen chatting denganmu. pekerjaanmu tetaplah hal yang nomor satu. ya, meski itu cukup bikin nyesek. setidaknya aku senang akhirnya bisa chatting denganmu. dan ini saatnya kembali mengumpulkan keberanian. sampai tiba momen chatting berikutnya dengamu. hingga nanti aku punya keberanian untuk menatap matamu secara langsung. jatuh hati mengajarkan aku bagaimana memberanikan diri. juga bagaimana menjadi sabar saat kau tinggalkan sendiri.