Monday, May 16, 2016

Butuh Nyasar Untuk Mencapai Kebahagiaan



Hay.. apa kabar? Kuharap kamu masih ada…

Hari ini hari senin karena kemaren hari minggu, lebih tepatnya hari senin tanggal 16 mei, sekarang harus belajar menulis tentang apa yang harus ditulis.

Kendari adalah sebuah tempat kamu sekarang tinggal dan menjalani hidup tanpa perlu mengabari seseorang yang sedang menungggu kabarmu disini, L yah aku masih disini dengan kenangan-kenangan yang telah kita ukir. baik itu wedang ronde, arah angin hingga angkringan code menjadikan kota ini sebagai kota istimewa bagi KANAJMI.

Laporanku hari ini tentang aku yang ditinggal oleh temanku, dia bernama yoan purnama, sebenarnya dia cuman kenalanku belum menjadi teman karena aku dan dia belum membuat kesepakatan tentang pertemanan, okelah tak apa aku menyebutnya temanku walaupun teman secara sepihak, yoan maaf aku menyebutmu teman, semoga kamu menyebut aku juga sebagai teman. amin

Hari ini senin, 16 mei 2016 di wisuda bertempat hotel sahid Yogyakarta, aku sempat lupa kalau siang ini aku harus datang untuk sekedar memberikan selamat kepada temanku ini, aku datang bersama seorang yang bernama adjardi, dia teman seangkatan yoan, sedangkan aku adik kelas mereka. 

Selagi menunggu adjardi yang rumahnya di godean aku sedang sibuk mengerjakan sesuatu dikosku, sesampainya adjardi dikos langsung berangkat menuju hotel sahid dimana wisuda itu dilaksanakan, bisa dikatakan perjalan ini tidaklah mulus selayaknya jalan tol, dan bisa juga dikatakan perjalanan tak begitu mengasikkan bila tak ada kata kesasar, hahaha.. Kesasar adalah keadaan yang tak sesuai dengan harapan.

Sudah sampai didepan hotel, parkir mobil dan motor harus diparkiran mall karena disitu sama-sama menggunakan nama sahid. Nahh, karena dasarnya wong deso mlebu mall yan ora kesasar berarti joss gandos, hahaha. Selesai motor diparkirkan, seharusnya tinggal berjalan menuju tempat wisuda tetapi disitu tidak, lebih tepatnya nyasar ditempat parkiran, karena tidak tahu jalan untuk keluar dari parkiran dan tidak tahu dimana ruangan wisuda dilaksanakan, haha. 

Berhubung tidak tahu jalan ya akhirnya clingak-clinguk melihat orang-orang berjalan kemana dan mengikutinnya, pastilah mereka juga ingin keluar dari parkiran. Mengikuti orang itu adalah sebuah kesalahan, karena mereka juga tidak tahu kemana arah jalan yang benar untuk keluar parkiran, hahaa dan akhirnya kita bisa keluar dengan mencari jalan sendiri, dengan menembus pintu kaca yang kacanya belum dipasang hahaha. Sesudah keluar dari parkiran masih ada persoalan lagi yang mesti dicari jalan keluarnya, dimana wisuda itu dilaksanakan? Tentunya dihotel sahid, sedangkan kita sudah di area hotel sahid tetapi belum menemukan tempat tujuan, kan lucu. haha 

Nyasar disekitar tujuan. Mau tidak mau harus mencari jalan untuk mencapai tempat wisuda walaupun dengan nyasar dahulu, lantai demi lantai dilewati 1 ke 2, 2 ke 3 dan 3 ke 4, serta 4 ke 5 dan sampailah dipuncak gedung, dipikir bisa mencapai tujuan dengan sudah nyampai puncak! ternyata tidak, disitu hanya menemukan kebodohan dan kesalahan lagi karena tidak menemukan yang dicari, disitulah baru sadar bahwa kita harus keluar dan memulai dari luar untuk melihat sekeliling apakan tujuannya sudah terlihat apa belum. Turun lagi dong? Ya iyalah harus turun lagi. Dan sampainya ditingkan yang paling rendah itu baru bisa menemukan jalan yang benar untuk mencapai tujuan. Teruntuk temanku yoan harusnya kamu lihat perjuanganku dan adjardi untuk datang kewisudamu. Butuh nyasar untuk mencapai kebahagiaan!

Selamat yoan purnama sekarang sudah menjadi Yoan Purnama, SEI

Haha perjalanan hari ini seharusnya asyik, tetapi karena tulisan ini jelek ya akhirnya perjalan ini menjadi tidak asyik. Sekali lagi selamat buat kakak yoan semoga ilmunya menjadi barokah.


Kanajmi dikendari, itu ceritaku hari ini, bagaimana ceritamu? Aku tak tahu..
Semoga kamu baik baik saja dan kelak menjadi orang sukses disana. Tunggu aku mebelikan Es The dikotamu.

Thursday, May 12, 2016

Garu

garu "alat pembajak sawah tradisional menggunakan sapi dan kayu"

Kenangan Bersama Menikmati Detail Kota Yogyakarta

senja kanajmi

Hey….
Apa kabarmu? Kuharap kau masih ada saja.
Sedang apa kamu sekarang? Kamu yang selalu berdua diatas motor bersamaku, kamu yang dulu menemaniku berjalan mencari bengsin eceran, aku rindu peragaan banci yang kamu lakukan, kamu menjadi satu-satunya orang yang mengetahui bagaimana caraku mencintai perempuan dan kamu yang selalu membuatku terbang tinggi tanpa takut akan nanti jatuh membuat mati.



Sudahlah semua itu hanya menjadi kenangan yang wajib kuhormati, kenangan bersama menikmati detail kota jogja tanpa tahu mana tujuan yang akan dituju dan hanya mengikuti arah angin sampai waktu mengajak untuk pulang, memulai perjalan dari kos berwarna hijau dan kembali kekost yang sudah tak berwarna hijau karena malam membuatnya menjadi hitam.

Hari barganti, bulan dan tahun menunggu untuk menyapa kepergianmu dan aku hanya mengingat kenangan bagaimana dan kapan dulu kita memulai drama asmara kita. 

Entah kenapa saat kamu tertawa yang sejatinya kamu pendiam ada perasaan yang sangat hangat didadaku, itulah mengapa setiap kali kamu diam aku seperti tak rela dan selalu berusaha untuk membuatmu tersenyum. Aku ingin selalu berada disampingmu menikmati setiap moment tertawamu. Akupun tak mengerti sejak kapan perasaan itu datang, perasaan ingin menggapain mimpi bersamau, seolah aku ingin menjadi malaikat yang selalu menemani dimanapun kamu pergi karena aku takut melewatkan senyummu. Bahkan disaat malam aku selalu berdoa untuk selalu dekat denganmu, semakin dalam do’a aku ramu tanpa henti dan terus ku ulang semakin dalam rinduku akan senyummu, aku sudah tak bisa menolak perasaanku, aku hanya ingin menggapai puncak bersamamu dan agar kamu selalu tersenyum saat bersamaku.

Malam 15 november 2011 aku beranikan untuk mengajakmu pergi, yang sebenarnya akupun belom tahu dimana tempat yang syahdu untuk mengungkapkan perasaanku. Perasaan senang tak beraturan ketika kamu membalasan ajakanku dan meng-iya-kan untuk jalan bersamaku, diatas motor berdua yang tak tahu kemana tujuannya, tiba-tiba aku menawarkan untuk menikmati malam dialun-alun utara berdua menikmati wedang ronde yang sebenarnya tak begitu suka jahe, dan benar setiap sudut kota pelajar sangat romantis, sungguh nuasa yang syahdu, bulan seperti senyum dan bintang menyambut dengan tertawa yang menyiratkan kebahagiaan sepasang kekasih yang belum resmi, didepan kraton, ditengan alun-alun utara, dua hari sebelum hari istimewamu aku beranikan diri untuk menaklukan hatimu.


Keberanian yang menjadi prestasi hidupku dengan berani mengungkapakan bahwa aku suka sama kamu dan aku ingin kamu menjadi kekasihku. Tetapi kamu bisa saja mengelak, juga bisa menolak sesukamu, tidak ada yang salah dengan apa yang kamu utarakan, kamu bisa memilih dan melakukan apapun, aku tak bisa memaksakan dan memang tak ada yang harus dipaksakan bahwa kamu harus menjawab seperti apa yang aku inginkan. Dihatiku hanya ada satu kata yang diulang ulang dengan vocal yang berbeda dag-dig-dug-deg-dor “met, aku suka kamu?” seteleh perkataan itu menjadi hening tak ada suara apapun seperti waktu sedang di-pause yang akan di-play oleh perkataan darimu switswitswiit-action hahaha kamu menjawa “iya”. 


Tapi hanya kata iya? aku berkata pada diriku, tak tahu apa arti dari kata “iya” apakah iya kamu menolak (kumohon jangan) atau iya berarti kamu suka padaku dan mau menjadi kekasihku. Perkataan darimu yang hanya “iya” itu, akupun memberanikan untuk mempertegas bahwa “iya” yang kamu maksut itu apa, dan dibalik kata itu tersirat “iya, kita jalanin aja” deggggg itulah jawaban yang aku tunggu-tunggu, aku ingin sekali memberi tahu penjual ronde “buk nambah 10 mangkok lagi, untuk merayakan hari jadiku bersamamu” tapi aku malu. Berbeda dengan bulan, bintang, gerobak dan seisi wedang ronde yang penuh rempah itu seperti tanpa malu mengungkapkan “cie-cie jadian” hahaha sungguh lega sekali hati ini bisa menjadi orang beruntung yang selalu menyaksikan senyummu, bisa menjadi orang yang selalu menemani hari-harimu.


Terimakasih kepada wedang ronde yang mau menawarkan tempat untuk aku mengungkapkan rasa, bilan tak menyajikanmu dan bilan ditempat lain aku tak tahu dia akan memberikan jawaban apa tentang perasaanku, terimakasih yang mau menjadi saksi keberanianku mengungkapkan isi hatiku kepadamu, menjadi saksi memulai hidup bersamamu menjadi sepasang kekasih yang culun belum tahu apa itu arti dari sayang yang tahu hanya suka. Terimakasih kelompok kuning yang sudah mengenalkan aku kepada sosok perempuan cantik bersuku tolaki, perempuan pendiam, perempuan yang sekarang aku takutkan jika ia bersedih, perempuan yang selalu aku jaga, perempuan yang sekarang menjadi tanggung jawab untuk menggapai semua mimpi-mimpi bersamanya, perempuan yang aku aku sayang dan perempuan yang selalu aku jaga senyumannya. Selayaknya kita bahagian menjadi sepasang kekasih 


Ahh itu moment yang paling mengesankan, moment yang aku impikan, memulai kisah bersamamu, melewatkan moment ulang tahun pertamamu dikota pelajar ini bersamaku, ahh November bagiku adalah bulan yang indah, bulan dimana tuhan memindahkanmu kebumi, bulan yang penuh kasih sayang, bulan dimana orang tuamu senang melahirkan anak secantik dirimu, bulan dimana kamu menjadi pacarku. November bulan sangat menggembirakan.

Pada bagian ini sangat tak asyik, baru beberapa hari yang untungnya tak merusak keindahan November dan sudah pindah menjadi desember tentunya, aku baru mengetahui dan aku tahu, aku seperti seorang lelaki bodoh, penghancur impian orang, yang tanpa aku tahu bahwa sebenarnya kamu sudah mempunyai orang lain, jahat yah aku waktu itu, merusak hubungan orang lain dan datang menjadi orang ketiga, tetapi aku yakin aku datang bukan untuk menjadi perusak aku datang untuk menyelamatkanmu dari orang yang sebenarnya tak kamu suka, orang yang berbohong menjadi kakakmu kepada pak RT, orang yang memaksakan cintamu padanya, orang yang selalu membuatmu gelisah penuh luka. Walaupun seperti itu, aku juga yakin tetap saja aku salah, salah karena hadir kehati seseorang yang sudah dimiliki oleh orang lain, maafkan aku, aku tak bermaksud seperti itu, aku hanya menyampaikan apa yang sedang aku rasakan dengan mengungkapkan bahwa aku suka kamu tanpa kamu memberitahu dahulu sudah ada orang yang menaruh hati kepada kamu, sudah ada orang yang menaruh impian denganmu. Dan aku takut akan karma dengan perbuatanku itu, aku takut bila suatu hari yang akan datang, ada seseorang seperti aku yang datang dan hadir menjadi perusak hubungan yang sudah diimpikan orang lain.

Perasaan bisa tumbuh dan berubah kapan saja tanpa harus permisi akan pahit, tanpa permisi akan menjadi manis, bisa saja hari ini putih- bisa saja esok menjadi hitam atau ungu, biru,, kuning, bahkan merah. Mungkin bulan November aku begitu bahagia dan desember berubah menjadi luka. Yahh itulah perasaan, sesuatu yang sulit dimengerti. terkadang perasaan yang kita alami sangat singkat dengan kebahagiaan dan juga bisa secara singkat menolak kebahagiaan, karena pada dasarnya suka dan luka berbeda tipis, suatu ketika suka bisa melahirkan luka dan luka bisa melahirkan suka.

Aku hanya berkata “Buatlah pilihan antara aku atau dia, bila itu memang perlu? Atau tak usah kau pilih dua-duanya, ”

Apapun pilihanmu tak ada yang disalahkan, aku tidak perlu aku menyalahkanmu, kenapa kamu mengijinkanku masuk kehatimu sedangkan hatimu sudah ada yang memiliki? Toh disini aku juga salah, yang menjadi perebut kekasih orang lain. Sudahlah apa yang pernah terjadi biarlah terjadi, untuk apa saling menyalahkan? Kalau kenyataannya kita pernah sepakat menyatukan perasaan. Hanya kita saja yang tak bisa membuatnya menjadi indah, meski sejujurnya aku sudah mulai mengerti apa arti suka yang menjadi sayang denganmu, tapi apa daya aku tetap menjadi orang yang merusak hubungan orang lain. 

Jika kamu lebih memilih dia maka yang perlu kamu tahu bahwa hatiku masih utuh untuk suka kepadamu, meskipun aku harus merelakanmu untuk kembali kepada dia, maaf jika ini teramat menyakitkan, maaf jika pun kamu benci tentang pilihanku-dengan harus mengahiri hubungan kita, untuk membiarkanmu kembali kepada dia, meskipun itu sangat membuatku luka tetapi itulah pilihan yang harus aku pilih karena aku takut akan kata yang bernama “karma”, cobalah berfikir jika aku menjadi posisinya maka aku-pun tak akan rela bila kamu direbut olehnya karena aku sangat sayang kepadamu. Begitu dalam luka yang ku berikan atas pilihanku untukmu. Sekilas suka berubah luka karena kita sama saja sedang bermain api. 

Harusnya kita tak memilih bersama, menjali hubungan sepasang kekasih, jika kenyataannya harus ada perasaan yang dikorbankan untuk mendapatkan kebahagiaan, aku tak menyukai hal seperti itu, jika harus ada luka diatas kebahagiaan sungguh teramat kejamnya kita ini. Teramat bodoh pilihanku harus merelakan seseorang yang kupeluk kembali kepada orang lain, ahhh teramat sakit memang jika suka menjadi luka, tetapi jika itu tak kupilih aku akan menjadi pecundang karena tak berani memberi keputusan. Teramat sakit jika mengingat kenangan itu, kenangan yang hanya kita miliki berdua, tanpa ada orang lain tahu selain teman-teman dia (mungkin dia curhat kepada temannya, tentang hubungan kamu dan aku, tetapi sebenarnya aku tak tahu). Sekali lagi kita tak saling menyalahkan, kita harus belajar merelakan dan berlapang dada. 


Kamu tetaplah menjadi kamu. Seseorang yang pernah kusukai, seseorang yang kurindui, seseorang yang pernah kuingini meski harus pelan-pelan tuk kuhindari. Kalaupun aku menjauh darimu, wedang ronde hanya kenangan manis menjadi penggantimu, aku berharap kamu disini memulai kisah kita, tanpa ada hati yang harus kita nodai.

Hari hariku hanya bisa memandangmu dari belakang, menunggu kamu mengabari aku, bertemupun tak berani memanggilmu meskipun aku rindu berbincang denganmu, yah itulah caraku menenangkan diri, bahwa ada seseorang didepanku yang kusukai, yang tak kuperjuangkan dan gagal kumiliki. Tanpa henti aku terus berfikir tentangmu, cemburu, itu pasti karena aku suka denganmu. 

Apakah kamu juga merindukanku? Apakah kamu juga memperhatikanku? Apakah kamu mau menanyakan kabarku? Apakah kamu masih peduli kepadaku?

Dibelakangmu aku menyimpan rindu, Dibelakangmu aku meperhatikan senyumu walaupun bukan karena aku, Aku ingin selalu bersamamu, semoga tuhan mengerti apa yang aku rasakan, Semoga kamu buat pilihan dan kembali berdua berjalan denganku dan tak ada hati yang harus dinodai.
Bersambung………
Yogyakarta, 19 maret 2016
19:38 waktu rindu jogja

Kamu Yang Mengajari Aku Rindu

senja kanajmi
Apa kabarmu? Kuharap kau masih ada saja..

Mungkin ini tak penting bagimu atau bahkan menjadi bagian yang sangat membosankan bagimu, karena setiap menghubungi pasti menanyakan kabar dan beberapa perkataan yang tak jelas. Semua itu memang tak ada arti bagimu tetapi itu sudah menjadi sebuah kebahagiaan sendiri bagiku dan bagi rinduku, itu bisa mengetahui kalau kamu masih ada.'

Dimana kamu ketika aku rindu? rindu mengetahui kabarmu dan memastikan bahwa kamu tetap baik-baik saja adalah sebuah cara yang tetap membuatku bahagia, walaupun ketikanmu membalas chat yang aku kirim dengan sangat singkat dan jelas, dengan satu dua kata yang kamu utarakan, bahkan dengan satu huruf itu teramat penting bagiku.

Karena sebuah kebahagiaan itu bukan perkara tetap berada bersamamu atau berada disampingmu untuk memandang lekukan wajah dan bola mata indahmu. Kebahagiaan bukan pula tentang memilikimu, lebih dari itu, ini tentang perasaan yang masih tetap sama, tentang kenyamanan dan pelajaran selama bertahun-tahun denganmu (5th), perasaan hanya kepadamu yang tak bisa kurasakan kepada orang lain, tentang ingatan yang tak pernah bersedia melupakan kepergianmu dan tentang hati yang menaruh impian bersamamu. Ingin rasanya melarikan diri dari ingatan yang terlalu susah untuk dilupakan oleh karenanya aku tak akan melarikan dari hal itu, hal yang wajib kuhormati tentang perjalanan dikota pelajar ini, perjalanan seperenam umurku bersamamu.

2011th Ingatkah kamu betapa mengasikannya kita pada waktu itu? Pada saat mengarjakan properti untuk sesuatu hal yang wajib kita bawa esokan harinya, aku bahkan tak berani menatap matamu, walaupun dalam hati ingin sekali aku menatap matamu yang sedang asyik menulis diatas polio tentang keperluan selain properti yang sedang dibuat, ingin sekali aku mengucapkan betapa pendiamnya kamu, betapa cantiknya kamu waktu itu tetapi aku tak berani mengganggu kesibukanmu waktu itu, pada saat itulah gejolak hebat terjadi didadaku ketika mencuri pandang wajahmu, walaupun tak ada sapaan diantara kita tetapi kejadian itu membuatku sangat betah, “hahaha” lucu memang, kita menghabiskan waktu tanpa berbicara apa-apa, karena saat itu aku merasa sangat grogi untuk sekedar basa-basi, terlalu malu untuk sekedar memanggilmu.

Waktu berlalu tanpaku sadar sedang memikirkan kamu, suatu hari tiba dalam sebuah ruangan untuk berbincang keperluan kuliah bersama teman yang lain, walaupun sudah lama kita berpapasan dijalan dan sudah lama aku memperhatikanmu tetap saja aku tak berani menyapamu bahkan mengucapakan boleh minta nomer hapemu saja aku masih sangat malu, entah ada keberanian dari mana kusodorkan hapeku untuk meminta nomermu, walaupun hanya mengucap “hey, minta nomer boleh?” tanpa menyebutkan namamu itu merupakan sebuah prestasi yang besar untuk mengawali kisah bersamamu.

Malam telah larut, tak bisa tidur untuk memikirkan apa yang harus aku bahas untuk pertama kali menghubungimu, hanya menemukan beberapa kata: hey sedang apa kamu? Sudah makan apa belum? Apakah kamu tahu tentang itu-apakah kamu juga memikirkan tentang hal yang sama? Entah, hanya kamu yang tahu karena selama ini kamu tak pernah bercerita tentang perasaan waktu itu. Dan jujur saja, aku jadi rajin datang perkuliahan, lebih rajin merapikan diri sebelum berangkat. Agar kamu senang bertemu denganku meski saat kita bertemu kita hanya harus tersipu malu, dan tentu kadang orang-orang dengan usil menertawai, hal itu sungguh membuatku bahagia saat orang-orang menertawakan tentang kita karena bagiku kata-kata yang mereka ucapkan untuk kesenangan mereka adalah sebuah do’a, sebuah do’a untuk kita saling mengenal yang berubah menjadi suka, percaya tak percaya harus percaya, ya memang itulah awal cerita kita dimulai.

Menjadi bahan untuk ditertawai orang itulah awal yang mengasikkan dan menjadi awal kamu mulai terbiasa menceritakan apa yang kamu inginkan, membagi rahasia-rahasia dan impianmu. Kamu ingin menjadi ini, kamu ingin datang ketempat yang jauh untuk menikmati kota pelajar yang lebih romantic. Aku mendengarkanmu, mengamini semua keinginnanmu dan mendoakan semua itu bisa terwujud bersamaku. Aku ingin kamu kekota impianmu bersamaku, ingin pergi kemanapun yang kamu mau asal bersamaku, aku ingin mengarungi setiap detail kota ini denganmu, entah saat itu senja entah hujan, asal berdua denganmu aku mau.

Kamu yang mengajari aku rindu tanpa harus mengutarakan, kamu yang mengajari aku arti cemburu tanpa paham siapa denganmu, kamu yang mengajari aku tentang ketergesaan sebuah pertemuan, kamu yang mengajari aku tentang memiliki seseorang dengan kedewasaan, kamu yang mengajari aku tentang semua itu, aku ingin memelukmu lebih lama, lalu mengatakan, tetaplah baik-baik disana, tetaplah menjadi orang yang kukanal gigih untuk memenuhi impiannya, jika kita sudah tak bisa bersama ingatlah kita begitu lucu saat pertama kali berjumapa, ingatlah begitu culun memulai kisah cinta, dan bagaimanapun kamu adalah orang paling mengesankan, meski akhirnya kita tak pernah mampu untuk mempertahankan.

Kini aku ingin tahu kabarmu?
Sudahkan kamu mencapai impian yang dulu pernah kuamini dalam do’a?
Siapa sekarang orang yang menyukaimu?
Aku rindu, aku rindu ucapan “rokoknya dikurangin, ikut arah angin, awas lobang” dan aku rindu diatas motor berdua bersamamu.

kanajmi - 17 MARET 2016- 1:04 waktu rindu jogja