Thursday, May 12, 2016

Kenangan Bersama Menikmati Detail Kota Yogyakarta

senja kanajmi

Hey….
Apa kabarmu? Kuharap kau masih ada saja.
Sedang apa kamu sekarang? Kamu yang selalu berdua diatas motor bersamaku, kamu yang dulu menemaniku berjalan mencari bengsin eceran, aku rindu peragaan banci yang kamu lakukan, kamu menjadi satu-satunya orang yang mengetahui bagaimana caraku mencintai perempuan dan kamu yang selalu membuatku terbang tinggi tanpa takut akan nanti jatuh membuat mati.



Sudahlah semua itu hanya menjadi kenangan yang wajib kuhormati, kenangan bersama menikmati detail kota jogja tanpa tahu mana tujuan yang akan dituju dan hanya mengikuti arah angin sampai waktu mengajak untuk pulang, memulai perjalan dari kos berwarna hijau dan kembali kekost yang sudah tak berwarna hijau karena malam membuatnya menjadi hitam.

Hari barganti, bulan dan tahun menunggu untuk menyapa kepergianmu dan aku hanya mengingat kenangan bagaimana dan kapan dulu kita memulai drama asmara kita. 

Entah kenapa saat kamu tertawa yang sejatinya kamu pendiam ada perasaan yang sangat hangat didadaku, itulah mengapa setiap kali kamu diam aku seperti tak rela dan selalu berusaha untuk membuatmu tersenyum. Aku ingin selalu berada disampingmu menikmati setiap moment tertawamu. Akupun tak mengerti sejak kapan perasaan itu datang, perasaan ingin menggapain mimpi bersamau, seolah aku ingin menjadi malaikat yang selalu menemani dimanapun kamu pergi karena aku takut melewatkan senyummu. Bahkan disaat malam aku selalu berdoa untuk selalu dekat denganmu, semakin dalam do’a aku ramu tanpa henti dan terus ku ulang semakin dalam rinduku akan senyummu, aku sudah tak bisa menolak perasaanku, aku hanya ingin menggapai puncak bersamamu dan agar kamu selalu tersenyum saat bersamaku.

Malam 15 november 2011 aku beranikan untuk mengajakmu pergi, yang sebenarnya akupun belom tahu dimana tempat yang syahdu untuk mengungkapkan perasaanku. Perasaan senang tak beraturan ketika kamu membalasan ajakanku dan meng-iya-kan untuk jalan bersamaku, diatas motor berdua yang tak tahu kemana tujuannya, tiba-tiba aku menawarkan untuk menikmati malam dialun-alun utara berdua menikmati wedang ronde yang sebenarnya tak begitu suka jahe, dan benar setiap sudut kota pelajar sangat romantis, sungguh nuasa yang syahdu, bulan seperti senyum dan bintang menyambut dengan tertawa yang menyiratkan kebahagiaan sepasang kekasih yang belum resmi, didepan kraton, ditengan alun-alun utara, dua hari sebelum hari istimewamu aku beranikan diri untuk menaklukan hatimu.


Keberanian yang menjadi prestasi hidupku dengan berani mengungkapakan bahwa aku suka sama kamu dan aku ingin kamu menjadi kekasihku. Tetapi kamu bisa saja mengelak, juga bisa menolak sesukamu, tidak ada yang salah dengan apa yang kamu utarakan, kamu bisa memilih dan melakukan apapun, aku tak bisa memaksakan dan memang tak ada yang harus dipaksakan bahwa kamu harus menjawab seperti apa yang aku inginkan. Dihatiku hanya ada satu kata yang diulang ulang dengan vocal yang berbeda dag-dig-dug-deg-dor “met, aku suka kamu?” seteleh perkataan itu menjadi hening tak ada suara apapun seperti waktu sedang di-pause yang akan di-play oleh perkataan darimu switswitswiit-action hahaha kamu menjawa “iya”. 


Tapi hanya kata iya? aku berkata pada diriku, tak tahu apa arti dari kata “iya” apakah iya kamu menolak (kumohon jangan) atau iya berarti kamu suka padaku dan mau menjadi kekasihku. Perkataan darimu yang hanya “iya” itu, akupun memberanikan untuk mempertegas bahwa “iya” yang kamu maksut itu apa, dan dibalik kata itu tersirat “iya, kita jalanin aja” deggggg itulah jawaban yang aku tunggu-tunggu, aku ingin sekali memberi tahu penjual ronde “buk nambah 10 mangkok lagi, untuk merayakan hari jadiku bersamamu” tapi aku malu. Berbeda dengan bulan, bintang, gerobak dan seisi wedang ronde yang penuh rempah itu seperti tanpa malu mengungkapkan “cie-cie jadian” hahaha sungguh lega sekali hati ini bisa menjadi orang beruntung yang selalu menyaksikan senyummu, bisa menjadi orang yang selalu menemani hari-harimu.


Terimakasih kepada wedang ronde yang mau menawarkan tempat untuk aku mengungkapkan rasa, bilan tak menyajikanmu dan bilan ditempat lain aku tak tahu dia akan memberikan jawaban apa tentang perasaanku, terimakasih yang mau menjadi saksi keberanianku mengungkapkan isi hatiku kepadamu, menjadi saksi memulai hidup bersamamu menjadi sepasang kekasih yang culun belum tahu apa itu arti dari sayang yang tahu hanya suka. Terimakasih kelompok kuning yang sudah mengenalkan aku kepada sosok perempuan cantik bersuku tolaki, perempuan pendiam, perempuan yang sekarang aku takutkan jika ia bersedih, perempuan yang selalu aku jaga, perempuan yang sekarang menjadi tanggung jawab untuk menggapai semua mimpi-mimpi bersamanya, perempuan yang aku aku sayang dan perempuan yang selalu aku jaga senyumannya. Selayaknya kita bahagian menjadi sepasang kekasih 


Ahh itu moment yang paling mengesankan, moment yang aku impikan, memulai kisah bersamamu, melewatkan moment ulang tahun pertamamu dikota pelajar ini bersamaku, ahh November bagiku adalah bulan yang indah, bulan dimana tuhan memindahkanmu kebumi, bulan yang penuh kasih sayang, bulan dimana orang tuamu senang melahirkan anak secantik dirimu, bulan dimana kamu menjadi pacarku. November bulan sangat menggembirakan.

Pada bagian ini sangat tak asyik, baru beberapa hari yang untungnya tak merusak keindahan November dan sudah pindah menjadi desember tentunya, aku baru mengetahui dan aku tahu, aku seperti seorang lelaki bodoh, penghancur impian orang, yang tanpa aku tahu bahwa sebenarnya kamu sudah mempunyai orang lain, jahat yah aku waktu itu, merusak hubungan orang lain dan datang menjadi orang ketiga, tetapi aku yakin aku datang bukan untuk menjadi perusak aku datang untuk menyelamatkanmu dari orang yang sebenarnya tak kamu suka, orang yang berbohong menjadi kakakmu kepada pak RT, orang yang memaksakan cintamu padanya, orang yang selalu membuatmu gelisah penuh luka. Walaupun seperti itu, aku juga yakin tetap saja aku salah, salah karena hadir kehati seseorang yang sudah dimiliki oleh orang lain, maafkan aku, aku tak bermaksud seperti itu, aku hanya menyampaikan apa yang sedang aku rasakan dengan mengungkapkan bahwa aku suka kamu tanpa kamu memberitahu dahulu sudah ada orang yang menaruh hati kepada kamu, sudah ada orang yang menaruh impian denganmu. Dan aku takut akan karma dengan perbuatanku itu, aku takut bila suatu hari yang akan datang, ada seseorang seperti aku yang datang dan hadir menjadi perusak hubungan yang sudah diimpikan orang lain.

Perasaan bisa tumbuh dan berubah kapan saja tanpa harus permisi akan pahit, tanpa permisi akan menjadi manis, bisa saja hari ini putih- bisa saja esok menjadi hitam atau ungu, biru,, kuning, bahkan merah. Mungkin bulan November aku begitu bahagia dan desember berubah menjadi luka. Yahh itulah perasaan, sesuatu yang sulit dimengerti. terkadang perasaan yang kita alami sangat singkat dengan kebahagiaan dan juga bisa secara singkat menolak kebahagiaan, karena pada dasarnya suka dan luka berbeda tipis, suatu ketika suka bisa melahirkan luka dan luka bisa melahirkan suka.

Aku hanya berkata “Buatlah pilihan antara aku atau dia, bila itu memang perlu? Atau tak usah kau pilih dua-duanya, ”

Apapun pilihanmu tak ada yang disalahkan, aku tidak perlu aku menyalahkanmu, kenapa kamu mengijinkanku masuk kehatimu sedangkan hatimu sudah ada yang memiliki? Toh disini aku juga salah, yang menjadi perebut kekasih orang lain. Sudahlah apa yang pernah terjadi biarlah terjadi, untuk apa saling menyalahkan? Kalau kenyataannya kita pernah sepakat menyatukan perasaan. Hanya kita saja yang tak bisa membuatnya menjadi indah, meski sejujurnya aku sudah mulai mengerti apa arti suka yang menjadi sayang denganmu, tapi apa daya aku tetap menjadi orang yang merusak hubungan orang lain. 

Jika kamu lebih memilih dia maka yang perlu kamu tahu bahwa hatiku masih utuh untuk suka kepadamu, meskipun aku harus merelakanmu untuk kembali kepada dia, maaf jika ini teramat menyakitkan, maaf jika pun kamu benci tentang pilihanku-dengan harus mengahiri hubungan kita, untuk membiarkanmu kembali kepada dia, meskipun itu sangat membuatku luka tetapi itulah pilihan yang harus aku pilih karena aku takut akan kata yang bernama “karma”, cobalah berfikir jika aku menjadi posisinya maka aku-pun tak akan rela bila kamu direbut olehnya karena aku sangat sayang kepadamu. Begitu dalam luka yang ku berikan atas pilihanku untukmu. Sekilas suka berubah luka karena kita sama saja sedang bermain api. 

Harusnya kita tak memilih bersama, menjali hubungan sepasang kekasih, jika kenyataannya harus ada perasaan yang dikorbankan untuk mendapatkan kebahagiaan, aku tak menyukai hal seperti itu, jika harus ada luka diatas kebahagiaan sungguh teramat kejamnya kita ini. Teramat bodoh pilihanku harus merelakan seseorang yang kupeluk kembali kepada orang lain, ahhh teramat sakit memang jika suka menjadi luka, tetapi jika itu tak kupilih aku akan menjadi pecundang karena tak berani memberi keputusan. Teramat sakit jika mengingat kenangan itu, kenangan yang hanya kita miliki berdua, tanpa ada orang lain tahu selain teman-teman dia (mungkin dia curhat kepada temannya, tentang hubungan kamu dan aku, tetapi sebenarnya aku tak tahu). Sekali lagi kita tak saling menyalahkan, kita harus belajar merelakan dan berlapang dada. 


Kamu tetaplah menjadi kamu. Seseorang yang pernah kusukai, seseorang yang kurindui, seseorang yang pernah kuingini meski harus pelan-pelan tuk kuhindari. Kalaupun aku menjauh darimu, wedang ronde hanya kenangan manis menjadi penggantimu, aku berharap kamu disini memulai kisah kita, tanpa ada hati yang harus kita nodai.

Hari hariku hanya bisa memandangmu dari belakang, menunggu kamu mengabari aku, bertemupun tak berani memanggilmu meskipun aku rindu berbincang denganmu, yah itulah caraku menenangkan diri, bahwa ada seseorang didepanku yang kusukai, yang tak kuperjuangkan dan gagal kumiliki. Tanpa henti aku terus berfikir tentangmu, cemburu, itu pasti karena aku suka denganmu. 

Apakah kamu juga merindukanku? Apakah kamu juga memperhatikanku? Apakah kamu mau menanyakan kabarku? Apakah kamu masih peduli kepadaku?

Dibelakangmu aku menyimpan rindu, Dibelakangmu aku meperhatikan senyumu walaupun bukan karena aku, Aku ingin selalu bersamamu, semoga tuhan mengerti apa yang aku rasakan, Semoga kamu buat pilihan dan kembali berdua berjalan denganku dan tak ada hati yang harus dinodai.
Bersambung………
Yogyakarta, 19 maret 2016
19:38 waktu rindu jogja

No comments:

Post a Comment