Thursday, May 24, 2018

Semoga Nanti Ada Orang Yang Mau Memperjuangkanmu Sekeras Aku Berjuang Du...







Aku Rela Bersusah-susah Demi Kita,

Tetapi Yang Aku Dapatkan Lelah Saja



bagaimana aku tidak sedih?

Kamu yang kuperjuangkan,

untukmu aku berjuang demi mewujudkan banyak hal.

Namun, kamu selalu saja menyalahkan.

Kamu selalu saja menuntut aku ada di dekatmu.

Kamu tidak mau belajar peduli,

bahwa apa saja yang aku lakukan hari ini,

semua itu untuk kita nanti.

Bagimu, waktu bersamamu tak boleh diganggu.

Sementara hidup terus berjalan.

Masih banyak tantangan yang harus kita taklukan.

Masih banyak hal yang harus aku perjuangkan.

Harusnya kamu mengerti,

semua itu kulakukan karena aku peduli.

Aku ingin kamu baik-baik saja denganku nanti.

Demi itu,

aku merelakan diri bersusah susah menjalani hidupku.



Namun, apa yang aku dapat?

Kamu selalu memintaku sesukamu.

Seolah semua yang kuperjuangkan tidak berarti bagimu.

Kamu lupa aku punya impian yang tidak pernah padam.

Aku bekerja hingga larut malam demi semua itu.

Aku relakan letihku untuk menemanimu di sela sibuknya waktu.

Aku ingin kamu memahami,

tetapi semua yang akulakukan seolah tidak cukup untukmu.

Kamu masih merasa banyak hal yang kurang.

Kamu tidak bisa menerima semua yang sedang kujalani.

Kamu mengabaikan bahwa aku sedang berjuang untuk kita nanti.



Berkali-kali aku menjelaskan.

Namun, lelah saja yang aku dapatkan.

Kamu kesal kepadaku sebab tak banyak waktu yang kupunya.

Semua terasa sia sia saat kamu memilih menyerah.

Katamu lelah mendampingiku.

Katamu tidak bisa menerima impianku.

Aku memohon padamu untuk mengerti.

Namun, semua sudah tak lagi berarti.

Kamu memilih pergi.

Kamu memilih meninggalkan aku.

Lama sesak rasanya di dada.

Hingga luka itu akhirnya bicara.



Saat kamu tidak mau mengerti dengan apa yang aku impikan.

Mungkin kamu memang bukan bagian dari impian itu.

Aku telah mati-matian berjuang.

Namun, kamu tidak menghargai dan memilih menjadikan kenangan.

Semoga nanti kamu temukan orang

yang rela menyabarimu sesabar yang pernah aku lakukan.

Semoga Nanti Ada Orang Yang Mau Memperjuangkanmu Sekeras Aku Berjuang Dulu.

Semua yang pernah kuimpikan bersamamu biar kuhapus pelan pelan.

Satu yang pasti,

aku akan tetap berjuang,

meski pada akhirnya pun harus pulang sendiri.

Dikepalaku Tetap Saja Kamu - Boy Chandra || Romantis Quote







boy chandra - DI KEPALAKU TETAP SAJA KAMU

narator : iimsua



Hujan kadang tak turun tepat waktu,

saat aku berusaha  keras menjauh sejauh-jauhnya.

Melarikan diri dari ingatan yang terlalu susah untuk dihapuskan.

Sebab, saat perasaanku tidak lagi diterima oleh hatimu,

hujan malah turun menjatuhkan ingatan tentangmu di kepalaku.

melekatkan segala hal yang dulu kusuka,

sebelum semuanya berakhir sakit dan luka.



Aku berjalan ketempat-tempat sepi,

bersembunyi dibalik kesendirianku,

menulis puisi puisi, blog dan menghafal lagu-lagu penguat hati.

berharap dengan begitu,

aku bisa menjadi aku yang dulu lagi.

Seseorang yang tidak mengenal patah hati sebelum mengenalmu.

Seseorang yang kuat, bahkan bisa menguatkan orang-orang yang pilu.

Bukan yang seperti ini,

yang kadang takut pada hujan  yang selalu membawa pedi dihati.



Dulu, bersamamu aku menyukai hujan.

Atau pada sat-saat yang lain kita sengaja membelah jalan di tengah hujan.

Menikmati setiap rintihan langit yang sedih.

Aku selalu suka suasana seperti itu.

Selalu suka menikmati saat hujan turun bersamamu.

Melupakan waktu dan pekerjaan yang menunggui,

yang selalu memusingkan kepalaku.

Tiap kali hujan turun,

peduli apa dengan dunia,

kamu dan hujan adalah duniaku saat itu.



Namun kini semua berbeda.

hujan tak lagi kita.

Hujan tak lagi cinta.

meski di kepalaku hujan tetepa saja ingatan tentangmu.

tentang  segala hal yang dulu selalu kita jalani dengan perasaan bahagia.

sementara kini,

tidak lebih dari ingatan yang kadang lebih baik untuk terbuang dan lupa.

Barang kali benar,

hujan selalu bisa memulangkan  kenangan

Meski hujan tidak lagi bisa memulangkan KITA.


Wednesday, May 23, 2018

'Surga Tanpa Tuhan' - Tadarus Puisi Teater ESKA Yogyakarta

Kolektif AMPSKP - Renung





video aku ambul dari yang di share teater didik.. hehehe



Bayangkan bila esok tak lagi kau temui hutan dalam rimbun dedaunan

Dan pabrik2 menyumbat mata air sawah dan ladang kehausan

Bayangkan bila esok tak lagi kau temui burung2 terbang melayang

Tak lagi menari tak lagi mengabarkan kebebasannya lewat kicauan

Bayangkan bila esok tak lagi hidup ikan ikan dalam luas lautan, tak ada lagi terumbu karang tak ada ombak cumbui perahu nelayan



Akankah demi uang lestari alam kita korbankan

Akankan demi uang masa depan kehidupan kita korbankan



ditunggu albumnya kak,

video aku ambul dari yang di share teater didik


Monday, May 21, 2018

Aku Selalu Menyukai Matamu - Narasi Boy Chandra



Boy Chandra - Aku selalu menyukai matamu

Narator : iimsua



Seperti halnya menyukai senja yang tak perlu kujelaskan,

aku selalu menyukai matamu.

Menatap lebih dalam kesana.

Lalu menenggelamkan diri berlama-lama.

Tidak ingin berlari lagi.

Segala penat seolah menemukan obatnya.

Matamu selalu bisa menenangkan segala yang gusar.

Menenangkan segala yang sudah berlalu jauh berjalan.



Aku melihat diriku semakin dalam,

semakin tak mau keluar dari matamu.

Itulah sebab mengapa aku suka menjakmu duduk berlama-lama.

Terkadang tida terlalu banyak bicara.

Kita hannya menikmati udara sambil saling menatap.

Dalam hati, aku berdoa, agar denganku saja kamu menetap.



Aku suka segala tentangmu,

terlebih saat kamu cemberut dan cemburu.

Saat begitu, kamu selalu terlihat semakin mempesona.

Ingin rasanya dan tidak kulepas berlam-lama.

Memeluk tubuhmu dan menatap matamu dalam waktu yang sama,

adalah hak termanis dari jatuh cinta.

Lalu mengecup lembut keningmu.

menyadari kita memang harus memperjuangkan rindu.

Selalu akan mengusahakan terus bertemu,

agar tidak tumbuh lebat sendu.



Aku juga suka saat kamu bermandi hujan.

Tidak mandi huajn sungguhan.

Kamu hannya kebasahan hujan

sebab hujan yang turun terlalu lebat.

Kita berteduh di halte, menunggu nagkutan.

Atau kadang,

saat hujan turun sepulang dari tepi laut.

Kita berteduh di pinggir rumah yang sekaligus menjadi warung.

Aku mengelap bias air yang membasahi pipimu.

Kamu malah sengaja mecipratkan air hujan ke wajahku.

Lalu, kita tertawa sambil bermain air.

Tidak berani mandi hjan sungguhan.

Kita hannya memainkan air yang turun dari ujung atap.

Pada saat itu,

matamu lebih menarik dari hujan mana pun.

matamu adalah langit yang teduh yang meneduhkan.



Begitulah aku.

Selalu mempesona oleh bening matamu.

selalu ingin mengurung diri di sana.

Menunda waktu dan membiarkan diriku tenggelam semakkin dalam.

Saat hujan begini, aku selalu disatangi kenang.

Di ajak berjalan ke tempat-tempat yang pernah kita datangi.

Diselindupkan kembali ke saat-saat diam sembari menatap matamu.

Semuanya menjadi terasa nyata,

bahkan saat kamu tak lagi pernah ada.

Saat kamu terlalu jauh dilarikan jarak.

Namun,

Hujan selalu begitu.

Selalu mengingatkanku pada matamu

lalu

entah mengapa selalu saja sesuatu menghangatkan mataku.

Thursday, May 17, 2018

Aku Yang Mencintaimu Mengapa Dia Yang Memilikimu - Boy Chandra Quote



Sepasang Hati yang Tak Berjuang Sepenuh Hati



Aku tahu,

ini bukan cara yang baik

untuk mengutarakan perasaan.

bukan cara yang bijak untuk menyampaikan

apa yang terasa di dada.

namun,

bagaimana mungkin semuanya terjadi seperti ini.

aku yang mencintaimu,

mengapa dia yang memilikimu?



jauh sebelum hari ini,kita adalah sepasang hati.

dengan segala daya kita mencoba menyatu

dan menyamakan banyak hal.

aku mencintaimu,

pernah kuucapkan berkali-kali.

juga balasan kalimat yang sama kau katakan kepadaku.

tidak ada yang tidak mungkin bagi kita.

semuanya kita mudahkan dengan logika.

kita sepakat untuk membuat sepaket perjuangan.

melaluinya bersama.

menjalaninya berdua.

mempersiapkan segala kemungkinan.

satu hal yang tak pernah aku siapkan.



aku tidak pernah mempersiapkan

kalau ternyata kau tidak benar-benar berjuang.

kau tidak melakukan sepenuh hati.

seperti yang aku lakukan.

aku terlalu yakin untuk memperjuangkan kita.

hingga lupa mencintai diriku.



Diam-diam kau menyimpan ragu di dadamu.

kian hari kian bertambah.

hingga pada satu waktu kau tumppahkan semuanya.

membuat hatiku patah.

aku menjadi tidak tahu diri.

bahkan melakukan hal memalukan pun aku tidak peduli.



kau ingat?

aku pernaah memohon belas kasihmu.

aku seolah lupa

bahwa cinta bukan tentang belas kasih

tetapi tentang saling mengasihi.

hingga hari ini aku diburu pertanyaan yang meminta jawaban

apakah aku sanggup menyakiti diriku untuk satu kali saja?

lalu mungkin aku akan bahagia?

atau tenggelam dalam cintamu yang hampa?

tersakiti sepanjang usia?



narator : iimsua

Boy Candra " Sepasang Hati yang Tak Berjuang Sepenuh Hati "

Friday, May 4, 2018

Awal dan Mira | Teater ESKA Yogyakarta



contoh teater, referensi teater, teater eska yogyakarta, pentas eska, eska pentas, teater eska pentas, awal dan mira teater eska

Kan didjaman sekarang ini banjak padukatuan jang didjaman peperangan pada bersembunji takut mati, tiba-tiba sekarang muntjul dengan kedudukannja jang hebat-hebat, sangking hebatnja merasa perlu mempunjai bini dua tiga